Minggu, 02 November 2014

*Tanpa Judul*

“Cinta itu energi yg tak dapat dimusnahkan” Kenapa?
Aku sungguh tak sedikitpun berharap untuk di datangi lelaki yang nantinya akan bersamaku setiap harinya. Terlebih lelaki-lelaki yang namanya sudah milik perempuan lain.
Aku fikir aku ditakdirkan menjadi perempuan kedua untuk setiap lelaki, pemikiran yang hina, memang.
Saat itu adalah masa dimana aku dapatkan sayang yang hanya berkeliaran disekeliling hati seorang lelaki, sayang yang dikuasai oleh hasrat tak baik dengan pergi ke setiap arah tuk dapatkan apa yang dia lihat oleh matanya.
Pemikiran itu sekarang bisa aku buang jauh setelah aku dapatkan sayang dari dalam hati seorang lelaki.

Walaupun mungkin bukan hanya aku yang kamu sayang, tetapi aku bahagia sekarang ini aku bisa ada di tempat teratas dalam hatimu.
Kamu tak pernah aku harapkan hadir dalam hidupku.
Do’a ku bahkan tak terijabah karenamu.
Aku benci sosok lelaki saat itu, aku tak suka Tuhan kirim kembali lelaki dalam hidupku, tapi
aku tak bisa kembalikan takdir yang sudah Tuhan berikan untukku.

Aku bicara denganmu, aku pergi bersamamu, tanpa ada sedikitpun harapan kamu akan menjadi bagian dalam hidupku. Aku belajar sekuat tenaga tak simpanmu dalam hatiku, walaupun sungguh rasa nyaman itu mulai menggangguku.
Waktu berjalan cepat ke arahku, ya, mungkin bukan berjalan, tapi berlari. Aku tak pernah fikir kamu akan tawari aku untuk jadi pendamping hidupmu, arah fikirku tak sampai sejauh itu.
Kaget? Pasti.
Aku, hatiku, dan panca indraku tak bisa dengan mudah mengartikan semua apa yang kamu sampaikan. Tapi lambat laun semuanya bisa aku pahami, saat itu telapak tanganmu yang menjadi media segalanya.
Aku bisa rasakan nyaman yang menafsirkan kalau aku butuhkanmu. Aku tersadar selama ini aku sembunyikan sayang untukmu bersama benciku pada lelaki.

Sekarang Tuhan izinkanku jadi pasangan hatimu yang satu,
Kamu tak perlu khawatir, aku bisa jaga hatiku bersama do’a dan usahaku karena Allah. Aku yakin, semua tidak ada yang abadi, jika suatu hari nanti aku menjadi sejarahmu, itu pasti hasil do’a dan usaha terbaik selama ini karena Allah, bukan karena insannya. Saat ini, aku menyayangimu seutuh hatiku, sampai batas waktu yang Allah tentukan pun akan seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar